Kurikulum Sekolah

Pendekatan Belajar Integratif yang Berdasarkan Perspektif Iman Kristen

Sekolah Kristen Calvin percaya bahwa Tuhan, Allah Tritunggal, telah menciptakan langit dan bumi serta seluruh isinya melalui firman-Nya. Karena itu, dalam mempelajari semua karya Tuhan tersebut, seluruh pembelajaran dalam Sekolah Kristen Calvin mendasarkan diri pada kebenaran firman Tuhan yang berpegang pada pengajaran teologi Reformed. Singkat kata, semangat pendidikan Sekolah Kristen Calvin adalah belajar melihat dunia dari sudut pandang iman Kristen (Christian Worldview).


Sebagai konsekuensi logis dari pandangan di atas, Sekolah Kristen Calvin melakukan pendekatan belajar yang bersifat integratif. Pendekatan ini adalah sebuah pendekatan belajar yang melihat bahwa tiap aspek dalam kehidupan saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, kita tidak mungkin memisahkan bidang ilmu yang satu dengan yang lain, karena semua ini diikat dan dilandaskan pada firman Allah yang sudah menjadikan seluruh ciptaan.

Untuk mencapai sasaran di atas, proses pembelajaran Sekolah Kristen Calvin berusaha untuk berpusat kepada membangun kemampuan literasi, berpikir kritis, dan keterampilan berbahasa. Hal ini dilakukan pertama-tama dengan membangun kesukaan membaca, mengembangkan daya pikir dan analisa, serta mengembangkan kreativitas siswa. Semua ini dilakukan dengan kesadaran bahwa setiap anak perlu dididik dan bertumbuh dalam keterampilan dasar belajar dan berpikir, agar mereka bisa mengembangkan potensi dan talenta unik yang sudah Tuhan berikan.

Selanjutnya melalui seluruh kegiatan yang diselenggarakan, Sekolah Kristen Calvin juga mendorong siswa untuk terus mengembangkan kualitas karakter Kristiani seperti kasih, kebenaran, ketekunan, semangat berjuang, dan rela berkorban.

Sebagai sekolah yang berlokasi di Indonesia dan memiliki hati untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, Sekolah Kristen Calvin sengaja memilih menggunakan kurikulum nasional. Dengan dicanangkannya kebijakan “Merdeka Belajar” oleh pemerintah, Sekolah Kristen Calvin melihat adanya potensi kurikulum nasional untuk dapat terus dikembangkan. Kebijakan ini memberikan keluwesan dan keleluasaan bagi sekolah untuk terus mengembangkan kurikulum yang ada, khususnya dalam kaitannya dengan iman Kristen dan perkembangan dunia.

Memperkenalkan Enam kompetensi pendidikan

Sekolah Kristen Calvin

Seperti semangat reformasi yang terpancar dalam slogan “Semper Reformanda”, maka setelah satu dekade, SKC merasa perlu untuk mengembangkan lebih jauh kurikulum yang selama ini digunakan. Untuk itu, SKC mencanangkan 6 aspek kompetensi pendidikan yang makin menjadi fokus pendidikannya. Ini adalah sebuah langkah baru yang cukup signifikan yang memerlukan proses pembelajaran yang tak henti. Kami berharap anugerah Tuhan terus menyertai proses pendidikan di SKC bagi kemuliaan-Nya. 

Literasi

Pengetahuan, keterampilan, dan hikmat anak bertumbuh di dalam menafsirkan dan menggunakan bahasa untuk mengenal diri dan lingkungan sekitar dengan percaya diri serta dengan motivasi yang benar.

Numerasi

Perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam menggunakan matematika dalam berbagai situasi kehidupan yang di dalamnya mencakup kemampuan untuk berpikir logis, sistematis, dan analitis serta memecahkan masalah.

Berpikir Kritis dan Kreatif

Berpikir kritis dan kreatif adalah dua kemampuan yang meski berbeda namun tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Untuk kreatif diperlukan kemampuan mengkritisi. Sebaliknya kritis tanpa kreativitas, tidak akan memberikan solusi bagi hal yang dikritisi.

Komunikasi

Menjadi anggota masyarakat yang mengerti dan menghormati orang lain, serta mengerti cara penyampaian pendapat dan perasaan sesuai konteks dan posisi diri.

Identitas Diri

Ada tiga aspek yang termasuk dalam pendidikan identitas diri, yaitu relasi dan konteks budaya; nilai yang dipegang dan pilihan pribadi; serta kelebihan dan kekurangan diri.  

Etika Kristen

Tatanan hidup dengan nilai-nilai yang berpijak pada standar Kitab Suci khususnya melalui cara pandang ajaran reformasi.